25 May 2013

BULAN MARIA : Penampakan Bunda Maria di Laus, Perancis

Benedicta Rencurel lahir tanggal 16 September 1647 di Saint-Étienne d'Avançon dan ayahnya meninggal pada saat Benedicta berumur 7 tahun. Benedicta tidak pernah belajar membaca atau menulis dan pendidikan hanya didapatnya dari homili-homili setiap Misa Minggu.

Suatu hari di bulan Mei 1664, saat Benedicta sedang menggembalakan ternak milik tetangganya sambil berdoa rosario, ia melihat seorang wanita yang bersinar berkilauan berdiri diatas batu menggendong seorang anak dalam pelukannya.

“Wanita cantik!” teriaknya, “apa yang kau lakukan disana? Maukah engkau makan bersamaku? Aku memiliki roti gandum enak yang dapat kita lembutkan (I have some good bread which we can soften up at the fountain)”. Wanita itu tersenyum kepada Benedicta, namun tetap diam.

Wanita cantik! Bisakah kau berikan kami anak di pelukanmu itu? Dia akan membuat kami bahagia”. Wanita itu tersenyum lagi tanpa mengatakan apa-apa. Setelah beberapa menit bersama Benedicta, Wanita itu menghilang dalam sebuah gua.

Selama empat bulan berikutnya, setiap hari Bunda Maria menemui Benedicta, bercakap dengannya dan menyiapkannya untuk suatu misi. Benedicta lalu menceritakan hal ini kepada seorang wanita pemilik ternak yang digembalakannya tentang penampakan itu, tetapi wanita itu tidak mempercayainya.

Namun suatu hari, wanita itu mengikuti Benedicta ke lembah Fours. Ia tidak melihat penampakan itu tapi ia mendengar suara Bunda Maria menyuruh Benedicta untuk memperingatkan wanita tersebut bahwa jiwanya dalah bahaya. Bunda Maria berkata: “Katakan padanya untuk melakukan penitensi”. Wanita itu begitu tersentuh terhadap pesan Bunda Maria, kembali kepada gereja dan hidup suci sepanjang hidupnya.

Pada tanggal 29 Agustus, Benedicta bertanya siapa nama Wanita itu, dan ia menjawab:”Namaku Maria”.

Selama musim dingin antara tahun 1664 sampai 1665, Benedicta sering pergi ke Laus untuk menerima penampakan Bunda Terberkati, yang memintanya untuk “berdoa terus bagi orang berdosa”. Kemudian Berita tentang penampakan ini menyebar ke seluruh wilayah itu.

Tanggal 18 September 1665, ketika Benedicta berusia 18 tahun, penampakan Bunda Maria di Laus telah diakui secara resmi oleh keuskupan setempat dan pada musim gugur tahun itu, pembangunan sebuah gereja kecil mulai dilakukan untuk menerima ratusan peziarah yang datang berkunjung.

Maria menampakkan diri di Lau sebagai perlindungan bagi pendosa, karenanya Bunda Maria membuat tanda untuk meyakinkan pendosa pentingnya pertobatan. Bunda Maria berkata kepada Benedicta bahwa minyak lampu di tempat itu akan menyembuhkan orang sakit, bila mereka menerima sakramen pengurapan orang sakit sambil percaya perantaraan Maria.

Benedicta dengan serius menerima misi dari Maria dan mendedikasikan dirinya untuk menyiapkan pendosa menerima Sakramen Pengampunan Dosa. Ia mendorong dua pastor disitu untuk menerimakan Sakramen Pengampunan Dosa dengan lemah lembut untuk membantu pendosa bertobat.

Bunda Maria meminta Benedicta untuk memperingatkan wanita-wanita tentang skandal kehidupan, terutama mereka yang melakukan aborsi, kekayaan yang tidak adil dan dosa. Bunda Maria juga mendorong pastor dan biarawan-biarawati untuk setia kepada panggilannya.

Antara tahun 1669 dan 1679, Benedicta menerima 5 penampakan Yesus yang menderita. Pada suatu hari Jumat di Bulan Juli 1673, Yesus yang menderita berkata kepada Benedicta:”Anakku, aku menunjukkan diriKu dalam keadaan ini supaya engkau dapat ikut merasakan Kesengsaraanku”.

Setelah lebih dari dua puluh tahun menderita dan menerima penampakan Bunda Terberkati, Benedicta menerima Komuni Kudus pada perayaan Natal 1718. Tiga hari kemudian Benedicta menerima Sakramen Pengampunan Dosa, dan sekitar pukul 8 malam menyampaikan kata perpisahan kepada orang disekelilingnya. Benedicta lalu mencium salib dan meninggal dengan tenang.

Saat ini tempat Bunda Maria dari Laus dikelola oleh pastor keuskupan setempat dan dibantu oleh Komunitas Bruder-bruder Santo Yohanes yang mendedikasikan karyanya mempromosikan Sakramen Pengampunan Dosa.



No comments:

Post a Comment