02 May 2014

7 Kutipan Katolik Tentang Bunda Maria


"Kemuliaan Maria terletak di dalam fakta bahwa Ia ingin memuliakan Allah, bukan dirinya." 
(Paus Benediktus XVI)

"Maria akan membantu kita bila kita memanggil dia. Tidak ada jiwa yang tidak bahagia ataupun pendosa di dunia yang memanggil Maria, ditinggalkan tanpa kerahiman."
(Fulton J. Sheen)

"Biarlah mereka yang berpikir bahwa Gereja memberikan perhatian yang terlalu besar kepada Maria, memperhatikan bahwa Tuhan kit amemberikan sepuluh kali dari kehidupan-Nya kepada Maria seperti Ia memberikannya kepada Para Rasul."
(Fulton J. Sheen)

"Perawan yang mulia, engkau sungguh lebih besar daripada apapun. Jika aku berkata bahwa malaikat dan malaikat agung adalah besar - tetapi engkau lebih besar dari mereka, karena mereka hanya melayani Ia yang berdiam di rahimmu dengan gemetar, dan mereka tidak berani berbicara dalam kehadiran-Nya, sementara engkau berbicara dengan bebas kepada-Nya." 
(St. Athanasius of Alexandria)

"Aku juga memiliki kenangan akan devosi bulan Mei yang biasanya dilaksanakan setiap hari selama bulan Maria. Kami selalu suka pergi ke sana karena gereja didekorasi dengan hiasan pesta, dengan banyak bunga yang menambah keindagan santuary, tidak hanya secara visual tapi juga dengan keharuman yang indah. Kemudian koor gereja yang terdiri dari sekelompok anak-anak yang bernyanyi. Pada umumnya, Bunda Allah selalu bersama kami di dalam rumah kami. Di dapur rumah kami misalnya, gambar Kristus tergantung di sebelah kiri salib, dan di sisi sebelah kanan, gambar Maria. Rosario juga, seperti yang telah kusebutkan, didoakan hampir setiap hari di rumah kami. Hanya dalam bulan Rosario Suci, kami pergi ke gereja untuk berdoa Rosario."
(Mgr. Georg ratzinger, kak Paus Benediktus XVI)

"Perawan Maria yang terbekati adalah tokoh sentral dalam rencana keselamatan Allah. Ia memainkan peran yang besar, kedua setelah Putra-Nya, dalam karya penebusan dunia. Peran ini melibatkan ia dalam konflik berkelanjutan dengan setan. Di Fatima, Bunda kita memastikan bahwa kemenangan akhir menjadi miliknya: "Pada akhirnya Hati yang tak bernoda akan menang!"
(Fr. Andrew Apostoli, C.F.R)

"Aku ini hamba Tuhan. Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu."
(Bunda Maria)