Tak dapat dipungkiri bahwa doa Salam Maria merupakan salah satu doa paling
favorit dalam tradisi Gereja Katolik. Terlebih ketika doa ini dirangkai dalam
untaian Doa Rosario suci. Tetapi mungkin karena kita mendoakan doa tersebut secara
berulang-ulang dan hafalan sifatnya, bisa jadi kita kehilangan makna dari
kedalaman dan keindahan doa yang kita utarakan kepada Maria, Sang Bunda
Penebus. Maka tidak heran, karena masalah
ini, ada banyak umat Katolik yang menjadi bulan bulanan pertanyaan dari
saudara kita non Katolik maupun yang beragama lain. Bahkan tidak jarang pula
umat Katolik tidak mampu menjelaskan secara baik apa yang mereka cintai dan
mereka imani dalam doa yang indah ini.
Berikut penjabaran tentang makna yang terkandung dalam doa Salam maria yang terdiri dari dua bagian :
Berikut penjabaran tentang makna yang terkandung dalam doa Salam maria yang terdiri dari dua bagian :
Bagian pertama berbunyi : “Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu, terpujilah Engkau di antara
wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus”. Kalimat ini menggabungkan salam
yang diberikan oleh oleh malaikat Gabriel (Luk 1:28) dan salam Elisabet ketika
Maria datang mengunjunginya (Luk 1:42).
Salam malaikat Gabriel menjadi pembuka doa Salam Maria : “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan
menyertai engkau”. Melalui malaikat-Nya, Allah sendiri memberi salam kepada
Maria dan menegaskan penyertaan-Nya bagi Maria. Melalui salam itu, mengalirlah
rahmat Allah yang tak terbatas dalam diri Maria, itulah sebabnya Maria disebut “penuh
rahmat” karena Allah ada besertanya. Dalam keadaan penuh rahmat Allah, Maria
disucikan jiwa dan raga karena ia akan menjadi ‘kemah kediaman’ Allah yang
menjelma menjadi manusia. Oleh karena itu, ketika mengucapkan kata-kata salam
malaikat ini, kita diajak untuk mengucapkan sapaan kita kepada Maria dengan penuh
hormat dari hati yang tulus karena Allah sendiri telah meninggikan derajat Maria dari seorang perempuan biasa menjadi tempat bersemayam Sabda-Nya.
Ketika Maria datang mengunjungi Elisabeth, ia menyapa
Maria dengan kata-kata, “Diberkatilah engkau diantara semua perempuan dan
diberkatilah buah rahimmu.” Sapaan Elisabeth bukan berasal dari dirinya sendiri
karena ketika mengucapkan salam itu, Elisabeth ada dalam keadaan dipenuhi oleh
Roh Kudus (Luk 1:41). Pada saat mengucapkan kata-kata, “Terpujilah engkau
diantara wanita ...” kita memuji karya Allah yang menjadikan Maria sebagai
perempuan yang paling diberkati diantara segala semua perempuan yang ada di
seluruh dunia karena dialah yang dipilih dan dipersiapkan secara khusus untuk
mengandung Putra Allah dalam rahimnya. Maria dipilih menjadi ‘partner’ Allah
dalam karya penyelamatan. Pada saat mengucapkan kata-kata “...dan terpujilah
buah tubuhmu, Yesus.” kita memuji Allah yang telah menjelma menjadi manusia
(Yesus) yang ada dalam rahim Maria. Patutlah kita mengucapkannya dengan penuh
hormat dan syukur karena karya keselamatan manusia telah dimulai yang sekaligus
menunjukkan kasih Allah yang luar biasa besar kepada kita manusia.
Bagian kedua dari doa Salam Maria berbunyi : “Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami
yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu kami mati.” Kalimat ini berasal
dari tradisi Gereja Katolik dan mempunyai dasar yang kuat dalam Injil.
Kita menyapa Maria sebagai ‘Santa’ yang artinya ‘orang yang
dikuduskan’ dan sebagai ‘Bunda Allah’ karena Maria telah mengandung,
melahirkan, mengasuh dan membesarkan Putra Allah. Karena Allah telah menjelma
menjadi manusia dalam diri Yesus, maka Maria juga menjadi Bunda dari semua manusia
yang telah ditebus melalui karya keselamatan Yesus. Jadi, ucapkanlah kata-kata
ini dengan penuh hormat, cinta dan syukur, karena Santa Maria, Bunda Allah,
telah menjadi Bunda kita juga.
Bagi saya, bagian yang terindah dan paling mengharukan
dari doa Salam Maria ada pada kata-kata terakhir ini, “... doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu kami
mati.” Ucapkanlah dengan penuh kerendahan hati sebagai manusia berdosa yang
mengharapkan pengampunan Allah melalui perantaraan doa Bunda-Nya. Ucapkanlah
juga dengan penuh iman dan syukur karena kita mempunyai Bunda Maria yang selalu
mendoakan kita (ingatlah Yesus tidak pernah menolak permintaan Bunda-Nya) mulai
saat ini sampai pada saat kematian kita. Sama seperti Bunda Maria hadir di
bawah kaki salib pada saat kematian Yesus, dia juga akan hadir pada saat
kematian kita untuk mengantarkan jiwa kita kepada Yesus, Putranya.
Terpujilah buah tubuhmu YESUS
Luk 1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia YESUS.
Doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati
Yoh 2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu YESUS berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
Yoh 2:4 Kata YESUS kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
Yoh 2:5 Tetapi ibu YESUS berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan
sertamu
Luk 1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
Terpujilah engkau diantara wanita
Luk 1:42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
Luk 1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
Terpujilah engkau diantara wanita
Luk 1:42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
Terpujilah buah tubuhmu YESUS
Luk 1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia YESUS.
Santa Maria, Bunda Allah
Luk 1:43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
Luk 1:43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
Doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati
Yoh 2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu YESUS berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
Yoh 2:4 Kata YESUS kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
Yoh 2:5 Tetapi ibu YESUS berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
"... mulai saat ini sampai pada saat kematian kita ..."
ReplyDeleteTadinya saya juga memahaminya seperti itu. Tetapi kalau kita memperhatikan doa aslinya adalah "sekarang DAN waktu kami mati", bukan sekarang SAMPAI waktu kami mati. Setelah saya merenungkan ternyata sangat besar perbedaan antara kata SAMPAI dengan DAN, terutama konsekuensi dari doa itu. Apa bedanya? Kalau kita memakai kata SAMPAI, konsekuensinya bisa ditafsirkan begini, cukuplah kita berdoa Salam Maria satu kali saja sekarang ini, toh Bunda Maria akan selalu mendoakan kita. Tetapi kalau kita menggunakan kata DAN seperti teks doa aslinya, maka konsekuensinya begini, kitalah yang perlu selalu berdoa terus menerus selama masih hidup supaya Bunda Maria mendoakan kita. Barulah kita tidak bisa berdoa lagi pada waktu kita mati, untuk itu kita meminta atau berpesan (selagi kita masih bisa bilang) supaya Bunda Maria mendoakan kita nanti.
Mohon dukungan doa untuk saya sudah 5 tahun sakit stroke dan insomnia. Terima kasih. Melchior suroso
ReplyDeleteDan akhirnya saya paham. Apaarti makna dari Salam Maria .Trimakasih 🙏🏻
ReplyDelete